BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Nomer Antrian Anda

do you love me

Cari Artikel

Kamis, 27 Agustus 2009

Psikopat Paling Menakutkan dalam Sejarah Film

 
Norman Bates, sang Psycho yang diperani dengan apik oleh Anthony Perkins, mungkin psikopat paling terkenal dalam sejarah film. Apakah dia yang paling jahat?

Menurut saya, psikopat paling jahat/mengerikan dalam film adalah Raymond Lemorne dalam Spoorloos a.k.a. The Vanishing (1988), film Belanda yang disutradarai George Sluizer. Sang sutradara membuat ulang film ini untuk Hollywood, dengan bintang Kiefer Shutterland dan Sandra Bullock, dan mengubah akhir cerita agar tak terlalu “mengganggu” atau “menggelisahkan” penonton. Maklum, Hollywood.

Namun dalam versi aslinya, tokoh Lamorne sungguh-sungguh menggelisahkan. Kejahatannya menjadi semakin mengerikan karena motifnya bukanlah hal-hal “lazim” macam trauma, dendam, atau uang. Ia membunuh, karena ia bisa. Ia membunuh karena ingin membuktikan bahwa ia bisa memilih jadi orang baik walau mampu membunuh.

Dan, Lamorne lebih mengerikan bukan karena penampilan yang mengancam atau menyeramkan. Lamorne seorang family man yang baik dan normal. Ia santun, berpendidikan tinggi, tak pandai berkelahi, dan canggung saat pertama kali melakukan kejahatannya. Canggung dalam arti sesungguhnya: bagaimana ia kesulitan melatih penggunaan obat bius cholorofom dalam sapu tangan, dan ketika sudah mahir, di hari H kejahatan yang telah ia rencanakan, malah salah pakai ke dirinya sendiri karena bersin! Tapi, gara-gara kesalahan itu, Lamorne malah mendapat korban ideal: Saskia, yang sedang berlibur sebagai pasangan muda bersama kekasihnya, Rex.

Ceritanya berdasarkan novel Tim Krabbe, The Golden Eggs, dan diadaptasi dalam skenario oleh Sluizer dan Krabbe. Struktur ceritanya cukup berliku, tak bergaris lurus seperti film thriller biasa. Di mulai dari perjalanan liburan biasa Rex dan Saskia, dan ketika singgah di sebuah pom bensin dan toko kecil, Saskia hilang. Begitu saja. Setelah bertahun-tahun, ketika tak ada lagi harapan bahwa Saskia masih hidup, Rex masih terobsesi: ia ingin tahu apa yang terjadi pada Saskia. Dan suatu hari, begitu saja, ia didatangi Lamorne.

Inilah yang mengerikan dari Lamorne: kemampuan persuasinya. Ia menawarkan Rex untuk mengalami apa yang dialami Saskia setelah hilang bertahun-tahun lalu. Sepanjang perjalanan menuju lokasi kejahatan, Lamorne bercerita tentang prosesnya menyiapkan kejahatan itu, bahkan sejak ia kecil! Lamorne penuh kalkulasi. Ia menyiapkan kejahatannya di sela-sela kewajibannya sebagai ayah dan suami yang baik. Ia makhluk tanpa nurani, hanya penuh perhitungan. Termasuk dalam cara dia mencintai keluarganya.

Kisah ini berjalan kalem, apa adanya, tanpa efek-efek khusus atau musik menyeramkan. Dan tiba-tiba saja, kita dihadapkan pada sebuah akhir yang mengerikan!

Psikopat Film Terjahat Lainnya

Norman Bates (Psycho). Anthony Perkins dengan jitu memerani pembunuh sadis dan tragis ini dengan tampilan seorang yang santun, rapuh, malah cenderung manis. Tapi begitu ia pakai wig, hati-hati dengan pisau besar itu!

Asami Mayazaki (Odishon a.k.a. Audition). Gadis Jepang kecil yang pendiam, pasrah, imut (diperani Eihi Shiina). Siapa sangka ia mampu mencabut lidah orang, sebagai foreplay pembunuhan dan mutilasinya....

Hannibal Lecter (Manhunter, The Silence of The Lamb, Hannibal, Red Dragon, Hannibal Raising). Yang paling menyeramkan tentu versi yang diperani Sir Anthony Hopkins. Intelektual, sinis, canggih, ahli memasak, pemakan manusia.

John a.k.a. Jigsaw (Saw) adalah psikopat film paling kreatif dalam mencipta jebakan maut bagi para korbannya. Jebakan itu bukan hanya harus maut, tapi juga memberi pilihan sulit (misalnya membedah perut mayat dengan tangan untuk mengambil kunci jebakan) untuk memberi pesan: apa kau mau melakukan apa saja untuk hidup? Sebuah permainan yang dipicu oleh penyakit maut John sendiri.

John Doe (Se7en). Kevin Spicey berperan sebagai pembunuh kejam nan licin, yang hanya tertangkap setelah sengaja menyerahkan diri. Ia bukan satu-satunya pembunuh serial bermotif khotbah agama, tapi rasanya, ia yang paling efektif.

Joker (The Dark Knight). Heath Ledger, dan penulis naskah/sutradara Christoper Nolan, memberi tafsir terbaik tentang Joker sebagai bukan hanya psikopat, tapi juga agen Chaos, yang bertujuan utama merusak tatanan, merusak jiwa masyarakat. Sejak Joker memberi kita “sulapan”-nya, penonton selalu deg-degan menanti apa lagi yang akan dilakukan oleh “anjing gila” ini.


Sumber: Rumahfilm 

0 comments:

Mari Berkomentar

Lencana Facebook