BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Nomer Antrian Anda

do you love me

Cari Artikel

Minggu, 30 Agustus 2009

film WALL·E (2008)

 
Wall-E adalah cerita tentang sebuah robot mungil pengelola sampah, yang lupa dimatikan sebelum semua manusia pergi ke luar angkasa, selama beratus-ratus tahun dia tinggal sendirian di bumi, kecuali pada tahun 2805, “hidupnya” ditemani oleh seekor kecoa, pada tahun yg sama pula Wall-E jatuh cinta kepada sebuah robot bernama Eve, yg dikirim dari luar angkasa (pesawat AXIOM) untuk meneliti apakah masih ada tumbuhan di Bumi, pertemuan Eve dan Wall-e pun terjadi, dan kisah hebat pun dimulai
Sebetulnya ketika mendengar tentang film ini awalnya biasa-biasa aja, ada niatan untuk menonton tapi tidak terlalu excited, sekedar untuk menghibur diri, apa lagi terkenal kalo film-film buatan Pixar itu biasanya lucu dan artwork-nya yang mantap, jd memang hanya itu saja ekspektasi saya
Namun setelah menonton kurang-lebih 2 jam, ternyata saya mendapatkan lebih dari itu, bagaimana tidak ? film Wall-E kali ini penuh dengan kritikan pedas terhadap kehidupan umat manusia secara keseluruhan, bagaimana dampaknya bila manusia terlalu tergantung dengan teknologi ?, bagaimana dampak dari kapitalisme dan konsumerisme ?, bagaimana dampak bila manusia tak peduli dengan lingkungan ?, bagaimana automatisasi yang dipergunakan secara berlebihan bisa menjadi alat yang yang ampuh untuk me-dehumanisasi manusia ?, ya manusia eksis tetapi jiwanya tidak, uh sungguh mengerikan
Untungnya karena film ini dikemas dengan apik, kesan kengerian itu tidak muncul secara brutal, apalagi interaksi Wall-e dengan Eve maupun Wall-e dengan kecoak dikemas sangat lucu, dan hebatnya tanpa perlu dialog, gerak tubuh dan mimik wajah digambarkan dengan baik oleh Pixar sebagai alat bantu komunikasi, 2 jempol saya tujukan buat pixar untuk hal ini
Sebetulnya saya merasa rada absurd tentang keberadaan robot-robot ini, terutama Wall-E, Eve dan MO digambarkan punya emosional, bagaimana mungkin hanya mereka bertiga saja yang punya perasaan sementara yang lain tidak, tapi di sisi lain itu tidak terlalu membuat saya terganggu, karena justru itu sarkasme yang mereka bertiga tampilkan menjadi terasa, seolah-olah menyindir, robot saja punya jiwa kemanusiaan ?, kenapa manusia tidak ?
Selain itu yang paling menarik dari film ini adalah sisi romantisnya, lucu, sedih sekaligus bahagia selang-seling ditampilkan oleh pixar untuk menggambarkan romansa antara Wall-E dan Eve, apalagi waktu mereka pertama kali berkenalan, lucu bangetz dan saya juga suka lagu backgroundnya, agak2 berirama taun 70-an gitu
Well, akhir kata saya beri nilai 9/10 untuk film ini, nilainya menurut saya sama dengan finding nemo yg juga merupakan master-piece dari pixar, untuk film tahun ini Wall-e hanya kalah dari The Dark Knight menurut saya

0 comments:

Mari Berkomentar

Lencana Facebook